Sabtu, 19 Agustus 2023
HIDUP MULIA BERSAMA AL-QURAN
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي اَرْسَلَ رَسُولَهُ
بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِهِ وَكَفَى بِاللهِ
شَهِدًا. اَشْهَّدُ اَنْ لاَّ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَّدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَلَلَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِمْ
وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَبِهِ وَسَلِّمُ
تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا اَيُّهَاالنَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْ تُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ
تَعَالَى :شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ
وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan
yang batil) (TQS al-Baqarah [2]: 185). Maasyiral Muslimin Rahimakumullah Segala
puji bagi Allah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar,
untuk memenangkannya di atas semua agama, dan cukup Allah sebagai saksi.
Alhamdulillah sungguh sampai pada saat ini kita masih diberi nikmat yang besar
dari Allah SWT, terutama nikmat Iman, Islam, Sehat wal Afiat serta panjang umur
dan kesempatan sehingga kita masih bisa beraktivitas, terutama menjalankan salah
satu kewajiban-Nya yaitu shalat Jum’at. Shalawat dan salam marilah kita haturkan
kepada Junjungan alam Baginda Rosulullah Muhammad SAW yang selalu cinta dan
sayang kepada ummatnya yang setia menjalankan sunnah-sunnahnya sampai akhir
zaman, begitu pula kepada keluarga dan para sahabat-sahabatnya serta kita selaku
ummatnya yang senantiasa mengharapkan syafaatul uzma di akhirat nanti. Dalam
khutbah kali ini khatib berwasiat kepada diri sendiri khususnya dan kepada para
jamaah masjid al Awami pada umumnya, Bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benarnya ketakwaan. Dengan begitu, kita akan semakin mampu berpegang
teguh dengan agama-Nya. Sehingga kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat kelak. Maasyiral Muslimin Rahimakumullah Tanpa terasa kita
sudah melalui sepertiga bulan Ramadhan. Pertanyaannya, sudahkah ketakwaan kita
meningkat? Ketakutan kepada Allah bertambah? Keterikatan kita kepada aturan
Allah makin kuat? Kalau belum, di sisa Ramadhan ini mari kita pacu diri kita
menjadi muttaqin sejati. Tingkatkan ketakwaan kita secara maksimal sehingga kita
sukses mengarungi bulan ini dan terlahir kembali laksana bayi. Maasyiral
Muslimin Rahimakumullah Ramadhan adalah Syahr al-Qur’an, bulan diturunkannya
al-Quran, sebagaimana firman Allah SWT:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ
الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta
pembeda (antara yang haq dan yang batil) (TQS al-Baqarah [2]: 185). Allah SWT
juga menjadikan malam turunnya al-Quran sebagai malam yang penuh berkah. Allah
SWT berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا
مُنْذِرِينَ
Sungguh Kami menurunkan al-Quran pada suatu malam yang diberkahi.
Sungguh Kamilah Yang memberi peringatan (TQS ad-Dukhan [44]: 3).
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
(2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Sungguh Kami telah menurunkan
al-Quran pada Malam al-Qadr. Tahukah kamu apakah Malam al-Qadr itu? Malam
al-Qadr itu lebih baik dari seribu bulan (QS al-Qadr [97]: 1-3). Olehkarenanya,
kita kaum Muslim diminta untuk menggemarkan membaca al-Quran di bulan ini. Sabda
Nabi Saw:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ
وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
Siapa yang membaca satu huruf saja dari
Kitabullah, bagi dia satu kebaikan, sementara satu kebaikan dilipatgandakan
menjadi sepuluh kali (HR at-Tirmidzi). Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Pertanyaannya, apakah al-Quran hanya cukup dibaca atau dihafal? Apakah kalau
kita membacanya berkali-kali dan menghafalnya, otomatis kita mendapatkan
petunjuk darinya? Tentu tidak. Kita perlu memahami isinya. Sesungguhnya al-Quran
adalah jalan kehidupan. Di dalamnya terkandung petunjuk seputar keimanan seperti
sifat dan zat Allah, kisah umat-umat terdahulu, malaikat, jin, iblis, Hari
Akhir, surga dan neraka, dll. Semuanya merupakan petunjuk agar umat manusia
tidak jatuh dalam khurafat, tahayul, syirik dan kekufuran (Lihat, misalnya, QS
ash-Shaffat [37]: 149-151). Al-Quran juga berisi petunjuk seputar hukum bagi
umat manusia karena manusia membutuhkan aturan yang dapat menata kehidupan
mereka. Di dalam al-Quran terkandung hukum ibadah, akhlak, sosial, ekonomi dan
bisnis, pidana, politik dan pemerintahan. Al-Quran, misalnya, membahas tentang
keharaman ekonomi ribawi (Lihat, misalnya, QS al-Baqarah [2]: 278). Al-Quran
membahas hukum pidana bagi pelaku perampokan dan kekerasan (QS al-Maidah [5]:
33). Al-Quran juga menetapkan hukum-hukum politik dan pemerintahan (QS al-Maidah
[5]: 48). Dengan demikian al-Quran adalah kitab suci yang paripurna. Tak ada
satu pun yang luput dari pembahasannya. Allah SWT berfirman:
وَنَزَّلْنَا
عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى
لِلْمُسْلِمِينَ
Kami menurunkan kepada kamu al-Kitab (al-Quran) sebagai
penjelasan segala sesuatu serta petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi kaum
Muslim (TQS an-Nahl [16]: 89).
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Di tengah
krisis multidimensi sekarang, saatnya kita kembali kepada al-Quran. Baca
al-Quran, dalami isinya, pahami, dan terapkan semua aturannya dalam seluruh
aspek kehidupan. Insyaallah, penerapan al-Quran akan membawa kejayaan. Dan umat
Islam akan kembali menjadi umat terbaik di muka bumi ini. Ingatlah firman Allah
SWT:
فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى (123) وَمَنْ أَعْرَضَ
عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
أَعْمَى (124)
Siapa saja yang mengikut petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan
tidak akan celaka. Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (al-Quran),
sungguh bagi dia kehidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkan dirinya pada
Hari Kiamat dalam keadaan buta (TQS Thaha [20]: 123-124). Sudah sangat jelas,
hanya aturan al-Quran sajalah yang bisa menjadi solusi bagi umat manusia saat
ini. Melepaskan dari berbagai kesempitan, menuju cahaya kemuliaan Islam.
بَارَكَ
الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ
بِمَافِيْهِ مِن الآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا
فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
ألحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ فَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى عَنْهُ
وَحَذَّرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ
رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ إِنَّ اللهَ
وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ
عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ
أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ
وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ
مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ
إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ
وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ
اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا
اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ
وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar